Hidup mengajarkanku banyak hal,
mendewasakanku dengan berbagai masalah dan membuatku lebih bijak dalam berbagai
hal, termasuk menyikapi masa lalu.
Aku belajar bahwa beberapa orang hanya
ditakdirkan datang sejenak untuk memberi kita kenangan. Beberapa hanya datang
untuk memberi kita pelajaran. Beberapa hanya ditakdirkan untuk lewat tanpa
meninggalkan kenangan, jejak atau apapun, tidak istimewa, mudah terlupakan.
Namun, sealalu ada beberapa yang
meninggalkan jejak, tanpa kaki yang jelas dalam jalan yang pernah kita lalui. Tapak
kaki yang tetap ada, meski telah ditiup angin kenangan, dihujani penolakan dan
ditutupi oleh rumput keputusasaan.
Orang – orang yang meninggalkan jejak
demikian, sulit dilupakan, karena mereka pernah jadi sesuatu yang berharga bagi
kita.
*****
Kamu, adalah salah satu orang itu. Entah bagaimana
terlalu banyak hal – hal yang mengesankan dan susah dilupakan darimu. Semua benda
pemberianmu masih kusimpan. Tidak mengerti kenapa aku menyimpannya, toh sejak
kejadian itu aku sudah jarang bertemu denganmu... Entah bagaimana, benda –
benda itu selalu tersimpan dengan aman. Bantal love pink kado pertama darimu
itu sekarang bahkan masih menemaniku setiap tidur.
*****
Sedang apa kamu sekarang?
Bagaimana kabarmu?
Apa kamu masih dengannya?
Pertanyaan – pertanyaan itu timbul silih
berganti kadang – kadang.
Untunglah, sekarang hatiku sudah tidak
terlalu perih melihatmu dengannya. Mungkin karena aku sibuk dengan berbagai
kegiatan kuliah. Atau mungkin juga aku berlagak tidak peduli. Yaaa mungkin...
Kadang aku bertanya, apakah kamu masih
ingat tentangku? Tentang obrolan kita? Karena aku tidak melupakannya, dan aku
ingat semua detail tentang kita. Terkadang terbesit juga, apakah kau masih
menyimpan sedikit rasa padaku? Seperti aku menyayangimu dulu.
Apakah kamu tahu bahwa sekarang pun aku
masih punya keinginan untuk bertemu denganmu?
*****
Beberapa pertanyaan mungkin hanya belum menemukan jawabannya. Di saat
jawaban belum ditunjukkan, kita harus bertaruh, mencoba membuat putusan paling
tepat.
Dan pertaruhan inilah yang kubuat, aku
memutuskan bahwa kamu mungkin tidak ditakdirkan untuk tinggal di hidupku. Melainkan
hanya singgah sebentar, memberiku kenangan yang manis tentang kita.
Aku tidak tahu, apakah pertaruhan ini akan
benar atau salah pada akhirnya. Yang ku tahu, sekali lagi kamu bersama orang
lain.
Mungkin sudah saatnya aku mencoba membuka
lagi kastil yang masih ada dalam hati.
Kastil yang masih belum kuhancurkan. Masih kuhidupi
perapiannya mumgkin aku hanya perlu mengganti tahtanya, bukan meruntuhkan kastilnya...
sehingga ia tidak lagi milikmu..
Mungkin segala tentangmu perlu aku masukkan
dalam kotak harta di bawah tanah. Karena aku tidak ingin melupakanmu, hanya
perlu kukunci dalam kotak. Agar kalo aku rindu kenangan manis itu, aku bisa
melihatnya lagi. Agar aku bisa melanjutkan hidup. Maka kukunci dalam kotak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar