Minggu, 01 Maret 2015

Tawanan Rindu

 Bersama dinginnya kota Malang, rinduku setia terkurung, seperti uap air yang terbungkus oleh awan.
Bersama lengangnya jalanan depan kost saat malam hari, rinduku bercampur terbawa angin, mengacaukan semangat yang tak pernah berdebu.
Disini, aku bersama tawanan penjara rindu, kami pernah berceloteh tentang sebuah harapan-harapan klasik, kami berbuih langkah kebersamaan dan saling menyembunyikan binar kerinduan
"Semua akan baik-baik saja bukan?"
Lirih masing-masing kami dalam hati.
Ya! Kami tawanan penjara rindu di dunia perantau.


KS.95/1.3.15. 23:11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar