Kamis, 01 Desember 2016

Salah


   Perasaan cinta atau suka kepada lawan jenis adalah perasaan yang wajar dialami oleh manusia. Karna memang sebuah hubungan melibatkan dua orang individu yang memiliki perasaan yang sama terhadap satu sama lain. Terkadang, cinta datang dengan hal yang sebanarnya tak wajar. Entah kanapa tiba-tiba hati itu jatuh di ditempat yang salah. Dan entah kenapa tiba-tiba saja aku menjadi manusia yang mengusik benakmu. Padahal aku tau, kau telah dimiliki dia. Dia yang terlanjur beruntung bertemu denganmu lebih dulu. Dia yang terlanjur beruntung mendengar kau menyatakan cinta terlebih dahulu. Tapi, terkadang dalam suatu hubungan akan ada kerikil-kerikil yang lahir dari orang ketiga. Mungkin akan terdengar aneh, tapi memang begitulah adanya. Yang dianggap orang ketiga akan berada ditempat dan waktu yang salah, membuatnya terluka bahkan kecewa. Bergerak maju salah, mundur salah bahkan berhenti pun salah.
   Meskipun aku tahu perasaanmu datang dengan sendirinya, bukan karna aku yang memulai. Tapi aku takut hal tersebut spontan keluar, karna aku tak bermaksud untuk merebutmu dari kekasihmu. Dan kini aku takut dunia menyalahkanku, seakan aku manusia paling jahat, seakan aku manusia berhati iblis yang ingin merebut kekasih orang. Seakan akulah manusia yang harus disalahkan, hanya karena perasaan ini.

Sabtu, 05 November 2016

Seolah Hujan pun Mengerti

      Sore ini hujan turun di kota Malang, aku pergi tanpa payung. Aku tidak takut kehujanan, biarkan saja aku kehujanan. Aku ingin menemui hujan. Yaa, dia yang nanti akan menyembunyikan rahasiaku.
Aku lebih menyukai menangis pada saat hujan turun. Selain orang lain tidak melihat kalau aku menangis, rasanya hujan juga seperti mengerti apa yang aku rasakan. Hujan.. dia selalu datang langsung dalam jumlah yang banyak tapi hujan datang tanpa menekankan seberapa deraskah air yang akan ia turunkan ke bumi. Seperti hujan, tak ditekankan seberapa deraskah harus mengeluarkan air mata. Hujan pun pasti mengerti ketika aku menangis, layaknya dia juga ikut menangis. Sore ini suasananya dingin, mendung, abu-abu, seperti seseorang yang sedang galau, yaa seperti itulah..... Hujan pun pasti mengerti, maka menangislah bersama hujan, hujan akan menemani sedihmu....😊

Selasa, 18 Oktober 2016

PKL Ceria

Hah, ga kerasa saat itu sudah tiba waktunya menjalani masa PKL (Praktek Kerja Lapang) selama 1  bulan dan satu bulan itu sudah banyak cerita yang siap dibagikan untuk pengunjung setia blog saya.. wkwkk

Tanggal 9 Agustus 2016, pukul 16.00 WIB kami (WMP Squad gelombang 2) berangkat dari Malang menuju Bandung naik kereta Malabar. Sebelum keberangkatan kami menuju stasiun kota Malang, kami berempat (Betris, Ika, Seruni, Anjar) sempat dibingungkan dengan kendaraan menuju ke stasiun untuk membawa barang yang begitu banyaknya. Tapi kami sebelumnya sudah antisipasi dengan membooking taxi. Dan pada saat akan berangkat taxi yang ditunggu gak dateng-dateng, kami takut kena macet dijalan dan ketinggalan kereta.

Sesampainya di stasiun kami bertemu dengan teman-teman lainya. Total kami yang berangkat dari Malang ada 9 orang (Betris, Ika, Seruni, Anjar, Icha, Dewi, Addin, Tawang dan Yudhis) dan 1 orang (Razan) menunggu di Bandung, karna si Razan asli orang Bandung. Oke setelah semua anak mendapat tiket dari Addin (teman saya yang memesankan tiket kereta), maka kami pun bergegas memasuki kereta. Di kereta pun saya sekursi dengan teman seperjuangan mulai dari awal masuk Universitas Brawijaya hingga pernah jadi teman sekamar, si Ika. Perjalanan menuju Bandung pun tak membosankan, karena ada riuh tawa dari teman-teman. Hingga pada saat asik maen UNO kami sempat ditegur oleh salah satu petugas karena terlalu rame dan mengganggu penumpang lainnya hehee. Kelaparan? gak bakalan deh, waktu itu banyak  makanan yang kami bawa.
Awal-awalnya kami tak merasa penat di kereta, karena tak kunjung sampai-sampai di Bandung kami pun sudah “mulai bosan, mulai bosan dan merasa lelah saat diperjalanan”. Hehehe, sekitar jam 09.20 an kita sampai di stasiun Bandung. Harusnya jam 08.25 kita sudah sampai karna mengalami keterlambatan jadi sampainya molor.Sesampainya disana sambil membawa barang-barang yang banyak kami sudah ditunggu oleh Razan. Tanpa basa-basi semua barang dimasukkan ke mobil travel yang sudah dipesan. Dan kami langsung melanjutkan perjalanan ke PT. Pasir Tengah, tempat kami menjalani PKL. Akhirnya setelah 2 jam perjalanan kami sampai di Desa Cinangsi Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur Jawa Barat.
Kesan pertama kali melihat WMP takjup melihat sapi yang begitu banyak walaupun sana-sini bau taik, banyak lalat dan mess yang kami pakai tak seperti mess yang dalam bayangan hahaa trus tempat PKL dan mess yang penuh dengan makhluk astral, sedikit serem lah intinya. Semua itu gak penting yang terpenting itu kami dapat ilmu dan pengalaman. Disana kami juga punya teman baru yang sebulan itu akan bersama, mereka dari Universitas Sebelas Maret (Nova, Novila dan Dimas). Mungkin awal pertemanan kami menyebutnya "UBNS" belum terlihat kompak, tapi setelah hari demi hari terlewati kami sudah terlihat seperti keluarga yang sudah lama saling mengenal satu sama lain. Selama sebulan kami menjalani pekerjaan seperti apa yang sudah terjadwalkan hingga tak terasa waktu sebulan itu terasa sebentar karna pada tanggal 9 September 2016 kami sudah akan melaksanakan presentasi didepan Direksi PT. Pasir Tengah. Sebelum presentasi memang kami sangat dibingungkan dengan data yang kami peroleh selama menjalani PKL di paste. Dan waktu itu pun datang, kami melakukan presentasi dari jam 15.00 - 17.30 bersama pak Nassiruddin, pak Maha dan pak Ridwan. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar :)
Mungkin setelah presentasi itu saat yang sangat menyedihkan, kenapa?? karna saatnya kami bakal ninggalin PT. Pasir Tengah, rindu pasti ada. Tapi mau apa dikata kami harus kembali ke tempat kami menuntut ilmu :)
Tanggal 10 September 2016 jam 15.00 kami meninggalkan PT. Pasir Tengah setelah berpamitan dengan semua orang-orang yang ada disana mulai dari orang kantor di paste, orang kantor dan pegawai di RPH PT. Cianjur Arta Makmur, anak kandang dan kepala kandang yang sering kami bantu, hingga pak satpam yang tiap malem selalu keliling jagain mess cewe hahaa, sedih memang rasanya garus berpisah dengan mereka semua :(

Tapi karna gak mau larut dalam kesedihan, kami langsung melanjutkan pejalan ke Bandung (rumah Razan). Sampai di rumah razan pukul 20.00 langsung kami istirahat sejenak, sholat, makan dan jam 23.00 kami langsung pergi berendam air hangat di daerah Lembang. Berendam dari jam 00.00 - 03.00, setelah itu makan sate di pinggiran jalan, niatnya sih mau puasa eeh makanannya dateng jam 05.00 gagal semua untuk puasa wkwkk

Kamis, 31 Maret 2016

Kedai Kopi




Kamu menasbihkan dirimu sebagai coffee addict, setiap datang ke kedai kopi secangkir kecil black coffee selalu jadi minuman yang kamu pesan. Sedangkan aku?? Aku penikmat cappucino latte. Bicara tentang kopi teringat film "Filosofi Kopi" yang menyampaikan pesan kehidupan melalui cerita kopi-kopi yang diracik oleh Ben, sang barista. Setiap kopi memiliki filosofinya masing-masing, seperti capuccino yang katanya adalah kopi bercita rasa paling tinggi yang penuh keindahan, dan berbagai jenis kopi lain dengan filosofinya yang menarik. Pesan yang disampaikan melalui kopi ini lebih ke tentang kehidupan, bagaimana kehidupan yang kita inginkan, sesuai dengan kopi favorit kita. 
 Kedai kopi tak sekadar tempat untuk menikmati secangkir dua cangkir kopi lalu usai. Banyak yang beranggapan Ia pula tempat ide-ide yang berseliweran dipertemukan, tempat mengolah rasa dan tempat bersua. Tempat sebuah interaksi menemukan jodoh, melahirkan inspirasi dan aspirasi. Dan di kedai kopi pula kita pernah sama-sama berbagi mimpi dan tawa. Di tempat ini, di kedai kopi yang sama tempat kita berbagi mimpi. Di kedai kopi yang sama tempat kamu memberikanku cerita tentang kehidupan dan alam.

Rabu, 20 Januari 2016

Pengalaman Jadi Manager Team Futsal


      Awal cerita dimulai saat aku mendapatkan tawaran sebagai manager sebuah team futsal. Yang dari pertama aku gatau pasti tugas dari seorang manager futsal itu seperti apa? Bahkan pengetahuan tentang futsal pun aku nol besar, hanya sekedar suka nonton tapi seperti gatau apa-apa soal futsal. Sontak yang ada dipikiranku, APA? Berarti aku harus nyiapin taktik buat para pemain dong? mampus... mana ngerti -_- lantas, aku coba tanya sama mantan manager yang sebelumnya, "aku harus ngapain sih mbak?" dia bilang, "kamu cukup nyemangatin mereka aja dek, sama ngatur jadwal latihan aja." Oooh, jadi cuma itu yang mereka butuhin.. Sebagai manajer yang baik, i'll do.
Karna menurutku tawaran itu sebuah kepercayaan yang diberikan kepadaku jadi aku dengan alasanku sendiri menerima tawaran tersebut. Awal ketemu sama anak-anak futsal cukup canggung tapi lama kelamaan sering kena bully sama anak-anak. Tiap malam seminggu 2 kali aku sering dateng buat nemenin mereka latihan, itu termasuk tugas pertamaku sebagai manager mereka termasuk buat mengatur jadwal latihan dan ngurusin lapangan buat mereka latihan. Super team yang solid tentu dibangun melalui management yang baik. Disini manager berperan untuk melakukan tugas tersebut. Seorang manager harus mampu mengelola tim dengan baik, tak hanya mengatur jadwal latihan namun ia pun perlu mengagendakan kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengakbrabkan pemain.
Tugasku yang benar-benar dikatakan sebagai seorang manager pada saat ada kompetisi di kampusku “Olimpiade Brawijaya” disitu aku benar-benar disibukin sama latihan meraka dan ngurusin pendaftaran untuk mengikuti pertandingan futsal antar fakultas. Pada hari H kita mendapatkan jadwal pertandingan yang waktunya bersamaan, dan disitu kami kebingungan ngatur pembagianmya jadwal team A dan team B secara dalam 1 team hanya ada 1 pelatih, akhirnya kita pakek asisten pelatih buat ngasih pengarahan team B. Tak disangka – sangka team B bisa lolos sampe ke babak final, itu pencapaian yang sangat luar biasa karna seumur umur fakultas peternakan belum pernah masuk final pada saat OB. Meskipun kita gak bisa jadi juara 1, tapi bisa jadi juara 2 ^.^ 
Ini setelah perbutan juara 1, 2 :)

FAPET vs FPIK

Dokumentasi 1st runner up
Aku merasa pencapaianku jadi manager yang dirasa masih awam sudah berhasil karna team yang aku yang aku megang bisa membawa nama baik fakultas peternakan. Sebenarnya bukan karena seorang manager saja tapi karna kerja keras mereka dan pelatih yang memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk sebuah tim futsal. Selain mengajarkan hal yang berkaitan dengan teknik futsal, pelatih harus juga mampu membangun mental juara pada tim yang dipimpinnya. Ujung tombak dari sebuah tim futsal yang bisa diberi predikat super team adalah pemain. Pemain yang hebat adalah pemain yang dapat berkontribusi maksimal untuk timnya. Pemain yang hebat tidak mementingkan ego pribadi. Pemain hebat tapi lebih berfokus pada tujuan bersama. Mendapat pemain bagus itu mudah, yang susah adalah membuat mereka bermain (bagus) bersama.
            Yang kedua ini pengalaman yang paling besar saat menjadi manager team futsal. Baru akhir bulan Desember kemaren kami mengikuti kompetisi tahunan yang diadakan fakultas peternakan se-indonesia, saat itu yang menjadi tuan rumah fakultas peternakan di Institut Pertanian Bogor (yang sebelumnya Universitas Brawijaya yang menjadi tuan rumah kejuaraan nasional futsal fapet se-indonesia). Jatuh bangun dirasakan pada saat akan berangkat ke Bogor, kami kesulitan mendapatkan dana untuk berangkat karna memang acaranya tepat di akhir tahun, sementara dekanat dan rektorat sudah mulai tutup buku. Pengorbanan benar-benar dirasakan pelatih, manager dan semua pemain yang berangkat mulai dengan usaha mandiri dari jualan stiker, ngirim proposal kesana-kemari, sampe dapet bantuan dari dosen dan akhirnya bisa diusahain dapet dana dari dekenat *Alhamdulillah*. Kami berangkat ke Bogor tanggal 16 Desember 2015 jam 17.00 naik kereta ke Jakarta dilanjut KRL ke Bogornya. Kami berangkat 12 orang, aku cewek sendiri dari 12 orang itu.  Kata anak-anak baru kali ini manager futsal cewek ikut ketempat yang jauh hahaa. 
Pertandingan berlangsung selama 3 hari dari tanggal 18-20 Desember 2015. Tibalah hari H nya team UB tanding.. semua team keliatan jago-jago. Tapi,  lagi - lagi sebagai manager yang baik, aku ngatur jadwal tidur, makan, maen dan menyemangati mereka. Gak penting lawan, yang penting nyali! dan saat tanding, aku melakukan apa yang mereka minta.. Tapi sayang team UB belum bisa membawa pulang piala bergilirnya ke Malang hanya sampe babak penyisihan di hari terakhir pertandingan, sedih rasanya. Para pemain sedikit kecewa sama wasit yang memimpin pertandingan itu, karna memang dinilai tidak fair tapi apa boleh buat mungkin bukan rezekinya -.-. Tapi yaaa dengan bijaksana aku harus meyakinkan mereka bahwa “Kalah dan menang dalam pertandingan itu wajar, yang penting pengalamannya. Jadikan pertandingan ini sebagai cambuk hukuman apabila ada  ketidakseriusan kalian ketika berlatih. Intinya tetap jadilah diri kalian sendiri dan nikmatilah saat kalian berada dilapangan”.  Meskipun kalah tapi senyum pun masih terulas dari wajah kita.
Di stasiun kota baru malang, sebelum berangkat

Kontingen Fapet UB saat diperjalan ke Jakarta :)
Didepan Fakultas Peternakan IPB

Pelatih, Manager, Pemain dan LO dari IPB :) 
Kebersamaan di Kota Tua Jakarta
Terimakasih super team atas kepercayaannya selama ini, menjadikan aku sebagai manager dari team futsal yang diberi nama “BOER”.. Aku bangga menjadi salah satu anggota dari kalian, yaaahh walaupun di Kejuaraan Nasional Futsal Fapet se-Indonesia kita gagal bawa pulang piala bergilirnya -_-. OB dan Kejurnas, itu 2 kompetisi futsal yang paling besar selama aku menjadi manager dari boer :)
Pesanku dari pengalaman menjadi manager futsal "Kemenangan itu adalah bonus dari kerja keras yang kita lakukan. Saat bermain kalian harus mampu menikmati permainan. Tim futsal yang memiliki mental juara tidak kalah sebelum berperang, berjuang sampai akhir pertandingan, dan cepat bangkit ketika mengalami kekalahan."

Sabtu, 16 Januari 2016

Bukan Mountain Addict


  Ketika itu orang sedang lelap-lelapnya tidur bahkan sedang mimpi indah, dan aku berjalan setapak demi setapak melawan gelap dan dinginnya udara malam. Letih capek tetapi semua terbayar ketika kakiku sampe ditujuanku.

Yaaaaahh.. Itulah atap tertinggi ciptaan yang maha kuasa. Subbahanallah nikmat-Mu begitu luar biasa, begitulah caraku bersyukur dan caraku menikmati hidup. Mungkin aku memang bukan seperti backpaker sejati, bukan juga mountain addict, aku hanya merasa senang saja bisa menikmati indahnya kuasa Tuhan. Entah ada kepuasan tersendiri ketika aku berhasil menginjakkan kakiku di puncak.

Selasa, 05 Januari 2016

Pergantian Tahun di Sumenep

Tak terasa malam itu telah di penghujung tahun 2015. Banyak cerita suka maupun duka telah terlewati sepanjang tahun 2015, banyak kenangan yang tak terlupa di tahun itu.. banyak pelajaran yang berarti yang dapat membuatku lebih mengerti.. lebih bisa memahami.. Tahun 2015 telah membawa kenangan yang sekaligus bisa aku buat menjadi pengalaman dan pelajar untuk masa yang akan datang..
Kala itu aku menikmati malam pergantian tahun di Sumenep. Jujur baru pertama kali aku datang ke kota Sumenep. Memang saat ini Pulau Madura menjadi salah satu destinasi tempat wisata yang lagi rame-ramenya dikunjungi, itu yang menjadi alasanku berkunjung ke sumenep. Kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Madura. Pulau Madura terletak di utara kota Surabaya. Pulau yang terdiri dari empat Kabupaten yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Saat memasuki sumenep panorama pantai menjadi menu disepanjang perjalanan menuju rumah Ismi, teman sekosanku.
Awalnya tujuanku datang ke sumenep ingin menikmati keindahan pantai yang ada di sumenep salah satunya ingin menikmati pulau Gililabak. Namun sayang sekali aku hanya bisa gigit jari karena saat itu cuaca lagi tak bersahabat, angin dan ombak lagi besar-besarnya. Selain itu dalam 1 kali penyebranyan juga butuh sekitar 500ribu, kalo cuma berdua kami sangat keberatan hehee
Tapi aku tak berkecil hati masih banyak lokasi dan kuliner yang perlu dicoba di sumenep. Lokasi pertama saat aku di sumenep aku diajak temenku melihat museum keraton sumenep. Museum yang dahulunya menjadi tempat persinggahan para raja dan ratu keraton sumenep yang sekarang hanya menorehkan tinta sejarah kebudayaan madura. Aku juga berkunjung ke Masjid Jami’ Sumenep yang letaknya di depan alun-alun, ke pelabuhan dan rumah tua di kalianget selain itu juga menyempatkan datang ke Asta Tinggi salah satu maskotnya kota sumenep. Saat di sumenep aku coba kuliner yang belum pernah aku tau seperti Apen itu makanan seperti kue apem tapi lebih tipis makannya disiram dengan juruh (air gula merah). Campor itu lontong dikasih bihun kemudian dikasih saos kacang dan disiram dengan kuah kaldu, mantap rasanya.
Sumenep memang daerah di madura yang budayanya masih halus sendiri ketimbang yang lainnya. Seru menikmati pergantian tahun di sumenep, baru kali ini menikmati di daerah orang. Gak rugi pokoknya maen ke sumenep meskipun pantainya belum terjamah olehku haha