Sabtu, 16 Januari 2016

Bukan Mountain Addict


  Ketika itu orang sedang lelap-lelapnya tidur bahkan sedang mimpi indah, dan aku berjalan setapak demi setapak melawan gelap dan dinginnya udara malam. Letih capek tetapi semua terbayar ketika kakiku sampe ditujuanku.

Yaaaaahh.. Itulah atap tertinggi ciptaan yang maha kuasa. Subbahanallah nikmat-Mu begitu luar biasa, begitulah caraku bersyukur dan caraku menikmati hidup. Mungkin aku memang bukan seperti backpaker sejati, bukan juga mountain addict, aku hanya merasa senang saja bisa menikmati indahnya kuasa Tuhan. Entah ada kepuasan tersendiri ketika aku berhasil menginjakkan kakiku di puncak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar