Awal
cerita dimulai saat aku mendapatkan tawaran sebagai manager sebuah team futsal.
Yang dari pertama aku gatau pasti tugas dari seorang manager futsal itu seperti
apa? Bahkan pengetahuan tentang futsal pun aku nol besar, hanya sekedar suka
nonton tapi seperti gatau apa-apa soal futsal. Sontak yang ada dipikiranku,
APA? Berarti aku harus nyiapin taktik buat para pemain dong? mampus... mana
ngerti -_- lantas, aku coba tanya sama mantan manager yang sebelumnya,
"aku harus ngapain sih mbak?" dia bilang, "kamu cukup
nyemangatin mereka aja dek, sama ngatur jadwal latihan aja." Oooh, jadi
cuma itu yang mereka butuhin.. Sebagai manajer yang baik, i'll do.
Karna
menurutku tawaran itu sebuah kepercayaan yang diberikan kepadaku jadi aku
dengan alasanku sendiri menerima tawaran tersebut. Awal ketemu sama anak-anak
futsal cukup canggung tapi lama kelamaan sering kena bully sama anak-anak. Tiap
malam seminggu 2 kali aku sering dateng buat nemenin mereka latihan, itu
termasuk tugas pertamaku sebagai manager mereka termasuk buat mengatur jadwal
latihan dan ngurusin lapangan buat mereka latihan. Super team yang solid
tentu dibangun melalui management yang baik. Disini manager berperan
untuk melakukan tugas tersebut. Seorang manager harus mampu mengelola tim
dengan baik, tak hanya mengatur jadwal latihan namun ia pun perlu mengagendakan
kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengakbrabkan pemain.
Tugasku
yang benar-benar dikatakan sebagai seorang manager pada saat ada kompetisi di
kampusku “Olimpiade Brawijaya” disitu aku benar-benar disibukin sama latihan
meraka dan ngurusin pendaftaran untuk mengikuti pertandingan futsal antar
fakultas. Pada hari H kita mendapatkan jadwal pertandingan yang waktunya
bersamaan, dan disitu kami kebingungan ngatur pembagianmya jadwal team A dan
team B secara dalam 1 team hanya ada 1 pelatih, akhirnya kita pakek asisten
pelatih buat ngasih pengarahan team B. Tak disangka – sangka team B bisa lolos
sampe ke babak final, itu pencapaian yang sangat luar biasa karna seumur umur
fakultas peternakan belum pernah masuk final pada saat OB. Meskipun kita gak
bisa jadi juara 1, tapi bisa jadi juara 2 ^.^
 |
Ini setelah perbutan juara 1, 2 :) |
 |
FAPET vs FPIK |
 |
Dokumentasi 1st runner up |
Aku
merasa pencapaianku jadi manager yang dirasa masih awam sudah berhasil karna team yang
aku yang aku megang bisa membawa nama baik fakultas peternakan. Sebenarnya bukan karena seorang manager saja tapi karna kerja keras mereka dan pelatih yang memiliki tanggung jawab besar dalam membentuk sebuah tim futsal.
Selain mengajarkan hal yang berkaitan dengan teknik futsal, pelatih
harus juga mampu membangun mental juara pada tim yang dipimpinnya. Ujung tombak
dari sebuah tim futsal yang bisa diberi predikat super team adalah
pemain. Pemain yang hebat adalah pemain yang dapat berkontribusi maksimal untuk
timnya. Pemain yang hebat tidak mementingkan ego pribadi. Pemain hebat tapi
lebih berfokus pada tujuan bersama. Mendapat pemain bagus itu mudah, yang susah
adalah membuat mereka bermain (bagus) bersama.
Yang kedua ini pengalaman yang
paling besar saat menjadi manager team futsal. Baru akhir bulan Desember
kemaren kami mengikuti kompetisi tahunan yang diadakan fakultas peternakan
se-indonesia, saat itu yang menjadi tuan rumah fakultas peternakan di Institut
Pertanian Bogor (yang sebelumnya Universitas Brawijaya yang menjadi tuan rumah kejuaraan nasional futsal fapet se-indonesia). Jatuh bangun dirasakan pada saat akan berangkat ke Bogor, kami
kesulitan mendapatkan dana untuk berangkat karna memang acaranya tepat di akhir tahun, sementara dekanat
dan rektorat sudah mulai tutup buku. Pengorbanan benar-benar dirasakan pelatih, manager dan semua pemain
yang berangkat mulai dengan usaha mandiri dari jualan stiker, ngirim proposal
kesana-kemari, sampe dapet bantuan dari dosen dan akhirnya bisa diusahain dapet
dana dari dekenat *Alhamdulillah*. Kami berangkat ke Bogor tanggal 16 Desember
2015 jam 17.00 naik kereta ke Jakarta dilanjut KRL ke Bogornya. Kami berangkat 12 orang,
aku cewek sendiri dari 12 orang itu. Kata
anak-anak baru kali ini manager futsal cewek ikut ketempat yang jauh hahaa.
Pertandingan
berlangsung selama 3 hari dari tanggal 18-20 Desember 2015. Tibalah hari H nya
team UB tanding.. semua team keliatan jago-jago. Tapi, lagi - lagi sebagai manager yang baik, aku ngatur jadwal tidur, makan, maen dan
menyemangati mereka. Gak penting lawan, yang penting nyali! dan saat tanding,
aku melakukan apa yang mereka minta.. Tapi sayang team UB belum bisa membawa
pulang piala bergilirnya ke Malang hanya sampe babak penyisihan di hari terakhir
pertandingan, sedih rasanya. Para pemain sedikit kecewa sama wasit yang
memimpin pertandingan itu, karna memang dinilai tidak fair tapi apa boleh buat
mungkin bukan rezekinya -.-. Tapi yaaa dengan bijaksana aku harus meyakinkan
mereka bahwa “Kalah dan menang dalam pertandingan itu wajar, yang penting
pengalamannya. Jadikan pertandingan ini sebagai cambuk hukuman apabila ada ketidakseriusan kalian ketika berlatih. Intinya
tetap jadilah diri kalian sendiri dan nikmatilah saat kalian berada dilapangan”.
Meskipun kalah tapi senyum pun masih terulas
dari wajah kita.
 |
Di stasiun kota baru malang, sebelum berangkat |
 |
Kontingen Fapet UB saat diperjalan ke Jakarta :) |
 |
Didepan Fakultas Peternakan IPB |
 |
Pelatih, Manager, Pemain dan LO dari IPB :) |
 |
Kebersamaan di Kota Tua Jakarta |
Terimakasih
super team atas kepercayaannya selama ini, menjadikan aku sebagai manager dari
team futsal yang diberi nama “BOER”.. Aku bangga menjadi salah satu anggota
dari kalian, yaaahh walaupun di Kejuaraan Nasional Futsal Fapet se-Indonesia
kita gagal bawa pulang piala bergilirnya -_-. OB dan Kejurnas, itu 2 kompetisi futsal
yang paling besar selama aku menjadi manager dari boer :)
Pesanku dari pengalaman menjadi manager futsal "Kemenangan itu adalah bonus dari kerja keras yang kita lakukan. Saat bermain kalian harus mampu menikmati
permainan. Tim futsal yang memiliki mental juara tidak kalah sebelum
berperang, berjuang sampai akhir pertandingan, dan cepat bangkit ketika
mengalami kekalahan."