Selasa, 04 November 2014

Dia Dalam Kisahku



Aku hanya bertahan pada keyakinanku, iya.. keyakinan untuk tetap menyayangimu.. meskipun aku tau, ini tak mudah untuk kita lalui. Tapi.. bahagiaku itu adalah kamu. Senyumku adalah kamu. Penyemangatku adalah kamu. Dan hidupku adalah KAMU. Maka.. tidak ada alasan bagiku untuk berhenti menyayangimu sesulit apapun yang harus aku hadapi akan aku lewati. Aku kuat karna kehadiranmu, bohong jika aku mengatakan aku tidak bahagia bersamamu, kebahagian dan jatuh cinta setiap harinya selalu aku rasakan di sela hembusan nafasku, nafasku yang ku hirup beriringan dengan kasih sayangmu yang selalu menemani ketenanganku.. semangatmu yang selalu memberikan pelangi keindahan dihatiku.. dan perhatianmu yang selalu memberikan ketenangan  disetiap waktu yang ku lewati..
Aku tau ini sulit.. aku tau ini adalah hal yang tidak pernah aku dan kamu bayangkan, tapi ini takdirnya, ini garis kehidupanku yang telah ditulis sang pencipta sehingga aku dan kamu bisa memiliki rasa sayang seindah dan seluarbiasa yang belum pernah aku rasakan..
Tuhan pernah mempertemukan kita dalam waktu yang seharusnya saat itu kamu dan aku bisa saling mengenal, tapi.. pertemuan saat itu belum menjadi sebuah rasa yang kini tengah kita rasakan. Justru perasaan itu datang terlambat, ketika pertemuan tak dapat sesering kita lakukan, tapi perasaan rindu it uterus membanjiri dan menghanyutkan aku dan kamu. Ketika kita berada dalam jarak yang ber beda, ketika itu pula tuhan menciptakan titik demi titik rasa yang kini menjadi seperti sebuah bukit yang tinggi menjulang. Aku layaknya seorang yang sedang menadaki gunung, semakin aku tanjaki aku semakin takut melihat kebawah, karena semakin aku tapaiki bukit yang paling tinggi, maka akan sakit pula rasanya ketika aku harus terjatuh nanti..
Tapi aku selalu menyadari, tidak pernah ada tangisan dan kesedihan yang tidak dibalas dengan senyum kebahagiaan, aku hanya menyadari perasaan sayang ini akan tetap ada selamanya, takan terhapus, tersimpan rapih disudut hatiku dan takan terjamah oleh siapapun.
Aku ingin menjadi yang terakhir untukmu, apa permintaan itu terlalu berat? Mungkin.. karena tidak ada yang pernah tau bagaimana dan seperti apa kedepannya. Tapi… bukankah aku dan kamu sama sama menginginkan kita agar selamanya bersama? Tuhan tiak tidur.. apa yang aku dan kamu rasakan, tuhan juga pasti ikut merasakannya.. apa ini jawaban tuhan? Baik aku dan kamu masih tetap bertahan meski semuanya tidak mudah untuk kita lalui, terlebih ketika rindu perlahan datang  dan sedikit demi sedikit rindu itu menjadi bukit. Yang dibutuhkan hanya Pertemuan dan Pelukan kasih sayang. Tapi nyatanya pertemuan dan pelukan tidak semudah itu untuk kita rasakan. Kita berlindung pada rindu yang terus membanjiri dengan Do’a.. iya, aku selalu menyebut namamu dalam Do’a, aku menghapus rinduku dengan mendokan mu agar semua tetap utuh seperti apa yang aku harapkan, seperti mimpi dan keinginan kita. Do’a adalah caraku memelukmu dari sini, Do’a adalah caraku meyakinkan tuhan jika aku bahagia ketika bersamamu, aku percaya tuhan mendengar do’a ku..
Tuhan tau apa yang terbaik untuk kita.. tuhan tau alas an mengapa kita dipersatukan dengan hal yang tidak biasa seperti ini. Tuhan begitu menguji kesabaran dan kesetiaan dalam kisah yang kita lalui kali ini.
Bagiku melepas rindu dengan mendengar suaramu saja sudah cukup, meski terkadang aku tersudut ketika ingin memelukmu dan memanjakanmu, lagi dan lagi aku harus bersabar menunggu waktu pertemuan itu datang. Tapi aku sabar… aku sabar untuk kamu dan untuk kita. Kesabaran ku adalah bentuk pengakuan ku jika memang kebagiaanku adalah kamu. Kesabaranku adalah bukti ketulusan jika aku menyayangimu dan menginginkanmu.
Jika waktu yang aku tunggu tidak pernah datang dikemudian hari, dan jika jawaban tuhan atas cintaku dan cintamu tidak seperti apa yang kita harapkan, aku disini, tidak pernah menyesal menghabiskan waktuku hanya untuk menunggu kedatangan dan cintamu, aku tidak pernah menyesal telah memberikan hatiku untuk kamu miliki. Aku tidak pernah menyesal dengan apa yang telah aku jalani. Pernah mencintaimu adalah anugrah tuhan untukku bisa merasakan bahagia memiliki dan dimiliki olehmu.
Setiap kata yang terucap darimu adalah ketenangan dan kebahagiaan tersendiri untukku. Jalan kita masih panjang, banyak aral dan liku yang harus kita lewati bersama. Hanya dengan bersamamu, aku bisa. Hanya dengan bersamamu, aku kuat. Jalan yang kita lewati tak akan selamanya lancar dan mulus, cobaan dan permasalahan pasti ada menjadi batu kerikil dalam perjalanan kisah kita. Jika kita berdua mampu percaya dan menjaga keutuhan yang telah kita bangun, semuanya akan baik-baik saja. Do’a. iya.. hanya itu, hanya itu yang kamu dan aku andalkan. Aku hanya membutuhkan kamu untuk menggenggam tanganku lalu berjalan bersama mencari tujuan dari perjalanan panjang yang kita lalui.. tujuan yang menjadi mimpi kita berdua, adalah sama sama menjadi cinta terakhir..
Kita pernah merajut asa dan rasa, merangkai mimpi dalam nada dan irama. I FEEL WHAT YOU FEEL, I WANT WHAT YOU WANT…
Kamu dalam kisahku, menajdi cerita yang tak mungkin terlupa, cinta yang seperti ini yang mungkin tidak pernah aku rasakan selain bersama kamu..
Aku bukan mengeluh atas apa yang aku rasa, tapi ini adalah beban yang harus kita lewati bersama.. malaikatku, aku ingin kamu yang menghiasi hidupku dengan nafasmu.. Renungilah semua.. kita sama sama punya rasa, kita sama sama punya cinta.. Hariku akan sepi jika tanpa tawamu, Semangatku berkurang jika tanpa lirih suaramu, Hatimu adalah lautan terluas yang mampu membuatku tenggelam jauh bersama angan dan cintamu. Saat malam mungkin hanya ada bintang yang menjaga tidurmu, tapi.. disini ada aku yang selalu menjaga hatimu tanpa mengenal rasa lelah. Aku bertahan atas keinginan dan kepercayaan hatiku, aku bertahan karena aku ingin kamu menjadi tempat terakhir dari perjalanan panjangku. Jika memang takdir berpihak pada kita, ku yakini kamu selalu milikku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar