Welcome to my blog "Betris Sofia Ningrum" Karena sesuatu yang dirasa indah tak akan berlangsung lama, seperti senja. Maka akan kuabadikan mereka dalam frasa kata. ^^
Rabu, 05 November 2014
Secret Admirer
Berawal dari sapaan kecil kemudian memperdalam hingga menimbulkan presepsi jika ini cinta. Berawal dari perhatian kecilmu hingga menimbulkan presepsi ini rasa suka. Berawal dari aku yang mengagumimu menjadi jatuh cinta sehebat ini setelah kamu datang membawa secerah harapan. Aku hanyalah gadis yang selalu diam ketika melihatmu dari kejauhan. Tak berani menyapamu, menegurmu, bahkan berbincang denganmu
Aku hanyalah gadis yang memperhatikan mu diam diam setiap kali kamu berbicara di hadapan orang banyak, ketika kamu mengemukakan pendapatmu, ketika kamu beradu pendapat. Sungguh.. Kharismamu membuat hatiku terpana. Aku tertarik magnetmu yang begitu kuat.
Kharismamu begitu hebat. Siapa yang tidak mengenalmu? Siapa yang tidak mengagumimu? Siapa? Beri tahu aku, agar aku menjadi satu satunya gadis yang mengagumimu sedalam ini. Nyatanya... banyak gadis gadis disana yang mungkin memperhatikanmu, bedanya mereka bertindak, berlomba lomba memperlihatkan rasa sukanya terhadapmu, mereka berlomba merebut perhatianmu, mereka melakukan berbagai cara hanya untuk bertemu dengan kedua bola matamu.
Sementara aku? Aku hanya berjalan dihadapanmu, hanya diam saat kamu melewati ku, aku tidak bisa mencuri kedua bola matamu untuk melihatku disini. Atau aku harus melambaikan kedua tanganku? Kemudian kamu akan menghampiriku lalu bertanya “ada apa?” rasanya tidaak. Aku tidak seberani itu. Aku tidak senekat itu. Apa yang bisa aku lakukan saat kedua bola mata kita bertemu? Apa yang bisa aku lakukan saay kamu mengajak ku bicara? Aku diam. Ragaku tak berkutik. Nyaliku terlalu sedikit untuk menghadapi kedua bola matamu yang tajam. Aku terlalu tersipu untuk menghadapi senyumanmu yang teramat manis. Aku terlalu takut berhadapan dengan sosok yang berkharisma sepertimu.
Aku tidak sehebat itu dalam menarik perhatianmu. Aku tidak seagresif itu untuk menunjukkan rasa kagumku. Bagiku, melihatmu dari kejauhan sudah cukup membuatku tersenyum. Bagiku, memperhatikan gaya bicaramu ketika memimpin diskusi sudah membuatku merasa bangga, mengagumi sosok berkharisma sepertimu. Aku sudah cukup tersenyum, melihat senyum manismu, tawamu, suaramu saat berada dalam saat forum. Kharismamu bak magnet yang menarik setiap mata yang melihatmu.
Pesona mu saat memetik gitar, membisukan setiap jiwa yang melihatmu.. begitu indah. Pesonamu ketika menggoreskan pensil dan tinta hitammu ke kertas putih mendamaikan setiap jiwa yang menyaksikannya. Kamu. Kamu seperti bisa segalanya. Jiwa leader yang terpanjar yang terpancar dari auramu begitu kuat. Motivasimu selalu jadi penguat. Tekat mu begitu bulat. Kamu begitu sempurna untukku. Memang setiap mengagumi, kita hanya bisa melihat sisi buruknya. Bukankah setiap manusia m3miliki baik dan buruknya? Tapi ketika kita dikuasai oleh rasa kagum, semua menjadi buta. Semua menjadi baik baik dan baik. Tidak ada cacat sedikitpun darinya dimata kita. Tapi tidak denganku, aku bisa melihat sisi baik dan burukmu. Kamu terlalu menakutkan jika kamu dikuasai oleh amarahmu. Kamu terlihat angkuh di depan anak anak baru, sikapmu menakutkan. Sikapmu mungkin menunjukkan ketegasan, tapi bagi mereka yang tidak mengenalmu mereka akan merasa takut dengan sikapmu yang dingin, jutek, dan ketus.
Kamu begitu sempurna. Kamu seperti matahari yang terus memberikan sinarnya meski seorang diri di atas sana. Kamu seperti bintang yang indah bila dilihat, yang diam diam mengukir senyuman nagi setiap jiwa yang melihat bintang di atas sana. Kamu jauh.. kamu tinggi. Bagi gadis sepertiku, aku bisa apa untuk memetik ketinggian sana? Aku hanyalah gadis yang berdiam diri dibawah gelapnya malam, aku hanya bisa melihat bintang itu dari kejauhan, dan tersenyum saat melihatnya. Samaa. Sama seperti saat melihatmu dari kejauhan, aku hanya bisa tersenyum, karna aku tau, aku tak mungkin menggapaimu diatas sana. Iyaa.. aku tak mungkin bisa mencuri hatimu bintang. Aku tak mungkin bisa memetikmu, kamu terlalu tinggi. Aku tak sehebat itu untuk meluluhkan hatimu.
Jika nanti suatu saat Tuhan mengizinkan aku untuk meraih kedua bola matamu dihadapanku, aku tidak perlu bicara banyak. Aku hanya akan menatapmu, memberitahumu jika selama ini akulah gadis pengagummu dari tatapan mataku. Aku tau kamu bisa merasakannya, tatapan matamu saja tajam sekali, bagaimana mungkin kamu tidak bisa melihat rasa kagumku yang begitu dalam. Aku hanya ingin meminta waktumu sebentar, aku hanya ingin menatapmu dari dekat, aku hanya ingin memberitahumu lewat pertemuan kedua bola mata kita yang saling menatap, dalam waktu yang singkat, aku akan utarakan rasa yang melekat. Rasa kagum yang begitu kuat. Disekelilingmu begitu banyak gadis yang juga mengagumimu, kamu bisa mengetahui itu dari sikapnya kan? Tapi aku.. aku hanya gadis yang tidak seberani itu menunjukkan sikapku padamu. Aku takut sakit. Sakit saat sikapku tidak kamu gubris. Aku lebih baik diam dalam rasa ini, aku hanya gadis pengagummu yang setia memperhatikanmu setiap kali kamu di hadapanku, aku hanya gadis pengagummu yang setia mencari tau tentangmu, meski akhirnya hanya akan menyakitiku, tapi itulah aku. Aku hanya gadis pengagummu yang haya bisa diam diam mencuri kedua bola matamu untuk menatapku, aku hanya gadis pengagummu yang hanya bisa berdiam saat kamu berjalan tepat dihadapanku, aku hanya gadis pengagummu yang tidak bisa lagi mendiskripsikan tentangmu. Kamu terlalu hebat, kamu terlalu tinggi. Sementara aku? Hanyalah gadis pengagummu yang tak pernah kamu lihat "W"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar